Dalam percakapan sehari-hari, kita sering menggunakan kata "terserah" untuk menyatakan bahwa kita menyerahkan keputusan atau pilihan kepada orang lain. Dalam bahasa Sunda, kata ini memiliki dua sinonim yang umum digunakan, yaitu "teu langkung" (bahasa halus) dan "kumaha dinya" / "kuma dinya" (bahasa kasar). Mari kita bahas lebih lanjut mengenai kedua sinonim tersebut dan berikan contoh kalimat untuk memahaminya dengan lebih baik.
Sinonim Pertama: Teu Langkung
"Teu langkung" adalah sinonim dari "terserah" dalam bahasa Sunda yang halus atau lemes. Jika diartikan secara harfiah, "teu" berarti "tidak" dan "langkung" berarti "lebih lagi." Namun, dalam penggunaannya, "teu langkung" berarti "terserah."
Contoh Kalimat dengan "Teu Langkung" (Makna Sebenarnya):
1. (?) Mining nu bulao atanapi nu kayas? (mending yang biru atau pink?)
(+) Teu langkung kumaha kaseneng (terserah tergantung kesukaan).
Contoh Kalimat dengan "Teu Langkung" (Makna Masa Bodoh/Nyungkun):
1. (?) Punten énjing abdi moal tiasa damel (maaf besok saya tidak bisa kerja).
(+) Teu langkung moal damel deui ogé wios (terserah tidak kerja lagi juga tidak apa-apa).
Sinonim Kedua: Kumaha Dinya / Kuma Dinya
"Kumaha dinya" atau "kuma dinya" adalah sinonim dari "terserah" dalam bahasa Sunda yang kasar atau loma. Kata "kuma" merupakan singkatan dari "kumaha," yang artinya "bagaimana," sedangkan "dinya" atau "didinya" adalah singkatan dari "kamu" atau "sebelah sana." Jadi, "kumaha dinya" atau "kuma dinya" berarti "terserah."
Contoh Kalimat dengan "Kumaha Dinya" (Makna Sebenarnya):
1. (?) Mining nu bulao atawa nu kayas? (mending yang biru atau pink?)
(+) Kumaha dinya resepna warna naon (terserah sukanya warna apa).
Contoh Kalimat dengan "Kumaha Dinya" (Makna Masa Bodoh/Nyungkun):
1. (?) Hampuran isuk urang moal bisa digawé (maaf besok saya tidak bisa kerja).
(+) Kumaha dinya moal digawé deui ogé baé (terserah tidak kerja lagi juga tidak apa-apa).
Kesimpulan
Terserah dalam bahasa Sunda memiliki dua sinonim yang umum digunakan, yaitu "teu langkung" (bahasa halus) dan "kumaha dinya" / "kuma dinya" (bahasa kasar). Kedua sinonim tersebut memiliki arti yang sama, yaitu "terserah," yang menunjukkan bahwa kita menyerahkan keputusan atau pilihan kepada orang lain. Namun, dalam beberapa konteks, "teu langkung" dan "kumaha dinya" bisa mengandung makna masa bodoh atau "nyungkun," di mana seseorang seolah-olah menyerahkan sesuatu, padahal sebenarnya tidak. Dengan memahami kedua sinonim ini, kita dapat berkomunikasi dengan lebih baik dalam bahasa Sunda. Semoga artikel ini membantu meningkatkan pemahaman Anda tentang sinonim "terserah" dalam bahasa Sunda.
Related Posts
Memuat…