Bahasa Sunda adalah salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Sunda di Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah. Bahasa Sunda memiliki berbagai tingkatan, mulai dari basa loma (bahasa sehari-hari), basa lemes (bahasa sopan), basa halus (bahasa hormat), hingga basa krama (bahasa sangat hormat). Setiap tingkatan bahasa Sunda memiliki kosakata yang berbeda-beda, sehingga perlu diketahui arti dan penggunaannya dengan benar.
Salah satu kata yang sering digunakan dalam bahasa Sunda adalah atoh. Kata atoh merupakan kata sifat (adverb) yang tergolong dalam basa loma. Arti dari kata atoh adalah gembira, suka, bahagia, atau senang. Kata atoh biasanya digunakan dalam percakapan dengan teman seumuran atau orang-orang yang sudah akrab. Kata atoh sebaiknya tidak digunakan dalam gunem catur dengan orang tua, orang baru kenal, atau orang yang dianggap saluhureun (lebih tua atau lebih tinggi kedudukannya).
Contoh penggunaan kata atoh dalam kalimat adalah sebagai berikut:
Aing atoh pisan ngadenge batur meunang hadiah teh. Artinya: Saya sangat senang mendengar teman mendapat hadiah itu.
Abdi teu atoh ngalaman kieu. Artinya: Saya tidak suka mengalami ini.
Anjeun kudu atoh ngadenge kabar anu sae. Artinya: Anda harus gembira mendengar kabar yang baik.
Atohna urang bisa maca artikel ieu. Artinya: Senangnya kita bisa membaca artikel ini.
Selain kata dasar atoh, ada juga beberapa kecap rundayan (kata berimbuhan) atau kecap rajekan (kata ulang) yang berasal dari kata atoh. Berikut adalah beberapa contohnya:
Ngatohkeun: menggembirakan, membahagiakan, atau menyenangkan. Contoh: Anjeun geus ngatohkeun urang sadayana. Artinya: Anda sudah menggembirakan kita semua.
Diatohkeun: dibahagiakan, disenangkan, atau digembirakan. Contoh: Urang diatohkeun ku Gusti Allah. Artinya: Kita dibahagiakan oleh Tuhan.
Piatoheun: akan membahagiakan, akan menggembirakan, atau akan menyenangkan. Contoh: Abdi piatoheun ku anjeun. Artinya: Saya akan dibahagiakan oleh anda.
Padaatoh: sama-sama gembira, suka, bahagia, atau senang. Contoh: Padaatoh urang bisa ngumpul deui. Artinya: Sama-sama senang kita bisa berkumpul lagi.
Singatoh: harus gembira, suka, bahagia, atau senang. Contoh: Singatoh urang bisa ngabantos batur. Artinya: Harus senang kita bisa membantu teman.
Aratoh: semua gembira, suka, bahagia, atau senang. Contoh: Aratoh urang bisa nonton film anu sae. Artinya: Semua senang kita bisa menonton film yang bagus.
Atohna: senangnya, bahagianya, sukanya, atau gembiranya. Contoh: Atohna abdi bisa maca buku anu sae ieu. Artinya: Senangnya saya bisa membaca buku yang bagus ini.
Atoheun: merasa gembira, suka, bahagia, atau senang. Contoh: Abdi atoheun pisan ngadenge kabar anjeun teh. Artinya: Saya merasa sangat gembira mendengar kabar anda itu.
Aatohan: pura-pura gembira, suka, bahagia, atau senang. Contoh: Jangan aatohan deui ah! Artinya: Jangan pura-pura senang lagi ah!
Atoh-atoh: suka cita, suka ria, gembira sekali. Contoh: Urang atoh-atoh ngadenge lagu anu sae ieu. Artinya: Kita suka cita mendengar lagu yang bagus ini.
Ngatoh-ngatoh: membuat gembira, suka, bahagia, atau senang. Contoh: Anjeun jago ngatoh-ngatoh batur. Artinya: Anda jago membuat teman gembira.
Atoh teu atoh: gembira tidak gembira, suka tidak suka, bahagia tidak bahagia, atau senang tidak senang. Contoh: Atoh teu atoh urang kudu ngalakonan ieu. Artinya: Gembira tidak gembira kita harus melaksanakan ini.
Demikianlah artikel tentang arti kata atoh dalam bahasa Sunda. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan anda tentang bahasa Sunda.
Related Posts
Memuat…