Sindiran adalah cara menyampaikan kritik atau kekecewaan kepada seseorang dengan cara yang tidak langsung. Sindiran bisa bersifat halus, kasar, bijak, atau pedas, tergantung pada tujuan dan sasaran sindiran tersebut. Sindiran juga bisa menggunakan bahasa daerah tertentu, seperti bahasa Sunda.
Bahasa Sunda adalah salah satu bahasa daerah yang banyak digunakan di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Barat. Bahasa Sunda memiliki banyak kata-kata sindiran yang kaya akan makna dan pesan. Berikut ini adalah beberapa contoh kata-kata sindiran bahasa Sunda singkat dan artinya.
1. Ari sarua kénéh sok meuli tabung gas héjo mah tong sok olo-olo. Artinya: Selama masih sama suka membeli tabung gas hijau mah jangan suka belagu. Sindiran ini ditujukan untuk orang yang sombong dan suka pamer padahal dirinya masih suka membeli barang bersubsidi.
2. Dina jaman kiwari sélfi diheulakeun, nyiar pangarti dipandeurikeun. Artinya: Di zaman sekarang selfi didahulukan, mencari ilmu diakhirkan. Sindiran ini ditujukan untuk pelajar atau yang sedang menuntut ilmu kebanyakan selfi, pamer foto di media sosial, tapi malas belajar.
3. Teu cara keur nginjeumna, mani pikarunyaeun. Lagu mayar mah mani pikasieuneun. Artinya: Tidak seperti saat sedang meminjam, mengkhawatirkan. Saatnya bayar hutang menakutkan. Sindiran ini ditujukan untuk orang yang galak kalau ditagih hutang.
4. Nya goréng milik, nya goréng basa. Artinya: Sudah tidak beruntung, bahasanya jelek. Sindiran ini ditujukan untuk orang yang nasibnya kurang beruntung atau tidak mampu. Alih-alih sopan santun, bahasanya kasar dan menyinggung orang lain.
5. Teu ngukur ka kujur, teu nimbang ka awak. Artinya: Tidak mengukur kemampuan diri sendiri. Sindiran ini ditujukan untuk teman yang tidak tahu kemampuan diri sendiri atau orang yang melakukan sesuatu melampaui kemampuan dirinya sendiri.
6. Lagu nginjeum ngababarikeun, lagu mulangkeun mah ngahésékeun. Artinya: Waktu meminjam menganggap enteng, waktu mengembalikan menyusahkan. Sindiran ini ditujukan untuk orang yang menganggap enteng ketika meminjam, tapi menyusahkan saat mengembalikan.
7. Cape gawé teu kapaké, kitu salah kieu lain. Artinya: Cape bekerja tidak terpakai, begitu salah begini bukan. Sindiran ini ditujukan untuk situasi yang serba salah.
8. Dijieun hulu teu maju, dijieun buntut teu ngépot. Artinya: Dibuat kepala tidak maju, dibuat jadi ekor tidak mengikuti. Sindiran ini ditujukan untuk orang yang tidak produktif dalam tim.
9. Luar léor teu puguh cekeleunana. Artinya: Tidak konsisten atau tidak bisa dipegang kata-katanya. Sindiran ini ditujukan untuk orang yang suka mempermainkan atau suka berdusta.
10. Keur butuh mah politik (nempo ka nu leutik), geus jeneng mah pulitik (nipu ka nu leutik). Artinya: Kalau lagi butuh berperangi baik (lihat ke bawah), kalau sudah tercapai lupa (tipu ke bawah). Sindiran ini ditujukan untuk pejabat yang baik di saat pemilu dan lupa setelah jadi.
Itulah beberapa contoh kata-kata sindiran bahasa Sunda singkat dan artinya yang bisa Anda gunakan untuk kebaikan. Terimakasih semoga dapat bermanfaat.
Related Posts
Memuat…