Kata "mangga" merupakan contoh bagaimana arti sebuah kata dapat berbeda tergantung pada bahasa yang digunakan. Dalam bahasa Indonesia, "mangga" merujuk pada nama buah, yang memiliki berbagai jenis seperti mangga alpukat, mangga arum manis, mangga chokanan, dan lain sebagainya. Sementara itu, dalam bahasa Sunda, "mangga" memiliki arti berbeda, yakni "baik," "silakan," "siap," atau "oke" dalam bahasa Indonesia.
Berikut adalah perbandingan arti kata "mangga" dalam bahasa Sunda dan bahasa Indonesia:
Bahasa Indonesia
- Mangga: Nama sejenis buah, seperti mangga alpukat, mangga arum manis, dll.Bahasa Sunda
- Mangga (halus): Baik, silakan, siap, oke (bahasa Indonesia).- Heug (kasar/loma): Baik, siap, oke (bahasa Indonesia).
Contoh Kalimat
1. Bahasa Indonesia: "Pohon mangga ini sedang berbuah."Bahasa Sunda Halus: "Tangkal buah ieu nuju buahan."
Bahasa Sunda Loma: "Tangkal buah ieu keur buahan."
2. Bahasa Indonesia: "Jangan pangangkat kopi di dapur."
Bahasa Sunda Halus: "Mangga, Pa."
Bahasa Sunda Loma: "Heug, Pa."
3. Bahasa Indonesia: "Permisi."
Bahasa Sunda Halus: "Mangga."
Bahasa Sunda Loma: "Silakan."
4. Bahasa Indonesia: "Tolong ambilkan kopi di dapur."
Bahasa Sunda Halus: "Baik, Pak."
Bahasa Sunda Loma: "Heug, Pak."
5. Bahasa Indonesia: "Jangan nakal ya!"
Bahasa Sunda Halus: "Ya."
Bahasa Sunda Loma: "Ya."
Selain itu, dalam bahasa Sunda, kata "mangga" juga sering disingkat menjadi "nga" (dibaca vokal "A" asli, bukan "a'" seperti dalam "enggak"). Jadi, jika seseorang mengatakan "nga," itu bukan berarti "enggak" dalam bahasa Indonesia, melainkan artinya adalah "mangga" yang berarti "baik," "silakan," "siap," atau "oke."
Penting untuk memahami perbedaan arti kata antara bahasa Sunda dan bahasa Indonesia agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa daerah yang kaya akan ekspresi dan makna, sehingga pemahaman yang baik akan sangat membantu dalam berinteraksi dengan penutur bahasa Sunda.